Beranda | Artikel
Tebarkanlah Salam Di Antara Kamu
Selasa, 12 Januari 2021

Bersama Pemateri :
Ustadz Mubarak Bamualim

Tebarkanlah Salam Di Antara Kamu adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Riyadhus Shalihin Min Kalam Sayyid Al-Mursalin. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Mubarak Bamualim, Lc., M.H.I. pada Selasa, 21 Jumadil Awal 1442 H / 05 Januari 2021 M.

Ceramah Agama Islam Tentang Tebarkanlah Salam Di Antara Kamu

Hadits terakhir yang kita bahas yaitu hadits Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu yang diriwayatkan oleh Al-Imam Muslim Rahimahullahu Ta’ala. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

لاَ تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلاَ تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا. أَوَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى شَىْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ أَفْشُوا السَّلاَمَ بَيْنَكُمْ

“Kalian tidak akan masuk surga sehingga kalian beriman. Dan tidak sempurna iman-iman kalian sehingga kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan satu amal perbuatan yang jika kalian mengerjakannya niscaya kalian akan saling mencintai? Tebarkanlah salam di antara kamu sekalian.” (HR. Muslim)

Hadits ini adalah hadits yang agung, menjelaskan kepada kita tentang betapa urgentnya iman. Iman merupakan seseorang mendapatkan ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena Allah meridhai keimanan dan Allah murka kepada kekufuran.

Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjelaskan kepada kita tentang syarat seseorang masuk surga, yaitu beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan beriman kepada apa-apa yang menjadi kewajiban baginya untuk mengimaninya. Di antaranya adalah beriman kepada rukun-rukun iman. Sehingga dengan demikian seorang memenuhi syarat sebagai seorang mukmin. Karena iman itu memiliki rukun yang dalam bahasa jawa dengan “sokoguru” atau tiang dari iman seseorang. Tiang itu ada 6 perkara, yaitu:

  • Iman kepada Allah,
  • Iman kepada para malaikat,
  • iman kepada kitab-kitab Allah,
  • iman kepada para Rasul Allah,
  • iman kepada hari kebangkitan, yang mana manusia dibangkitkan di hari tersebut untuk dimintai pertanggungjawaban dari apa yang mereka kerjakan di dunia,
  • beriman kepada takdir (ketentuan) Allah Subhanahu wa Ta’ala yang baik maupun yang buruk, semua adalah dari ketetapan Allah ‘Azza wa Jalla, Dzat yang Maha Kuasa, Dzat yang berbuat apa yang dikehendakiNya dengan tidak mendzalimi hamba-hambaNya.

Maka syarat seorang masuk surga adalah dia beriman kepada Allah, beriman kepada RasulNya, beriman kepada hal-hal yang wajib dia imani. Dan itu tidak cukup hanya sekedar beriman, tetapi iman tersebut harus dipertahankan sampai dari kehidupannya meninggalkan dunia ini. Makanya seorang yang murtad keluar dari iman dan Islam, maka dia tidak tergolong orang-orang yang beriman.

Saling mencintai

“Kalian tidak akan masuk surga sehingga kalian beriman,” kemudian kata beliau: “Dan kalian tidak sempurna iman kalian sehingga kalian saling mencintai satu dengan yang lainnya.”

Sesama kaum muslimin harus saling mencintai, bukan saling menjatuhkan, bukan saling merongrong, tetapi menyeru kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, menyeru kepada iman dan Islam yang haq sesuai dengan apa yang Allah turunkan kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Ketika seseorang melihat saudaranya menyimpang atau berbuat dosa, atau dia berbuat hal-hal yang tidak dicontohkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, maka kewajiban orang yang berilmu adalah berdakwah, menyeru mereka untuk kembali kepada tuntunan Allah dan RasulNya dengan dilandari oleh rasa cinta. Cinta karena Allah.

Termasuk tali ikatan iman yang amat kokoh,

أَوْثَقُ عُرَى الْإِيمَانِ الْحَبُّ فِي اللَّهِ وَالْبُغْضُ فِي اللَّهِ

“Tali keimanan yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah.” (HR. Thabrani)

Maka seorang mukmin dia mencintai saudaranya. Tatkala saudaranya menyimpang, maka dia mengingatkan saudaranya, dia menyeru saudaranya kepada taubat, kepada kebenaran, itulah bukti kecintaan.

Menyebarkan salam

Ini cara yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk menumbuhkan kecintaan di antara seorang muslim dengan saudaranya. Yaitu dengan menebarkan salam.

Maka banyak pelajaran yang diambil dari hadits ini. Di antaranya adalah bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjelaskan kepada kita tentang syarat iman menjadi sempurna atau bagian dari perbuatan yang dapat menyempurnakan iman seseorang adalah mencintai sesama kaum muslimin karena Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Kemudian juga yang diambil dari hadits ini yaitu bahwa hubungan yang baik antara sesama kaum muslimin yang mereka bersaudara. Hal ini tidak mungkin terjalin tanpa ada rasa cinta karena Allah. Maka bangunlah persaudaraan kita diatas cinta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, bukan karena materi, bukan karena hal-hal yang bersifat duniawi, tetapi karena Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ini akan memperbaiki hubungan sesama kaum muslimin, karena mereka saling mencintai karena Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Juga bahwa seseorang yang tidak beriman kepada Allah dan RasulNya, maka dia tidak akan masuk surga. Orang kafir yang kufur kepada Allah dan RasulNya Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan kufur kepada semua yang diwajibkan beriman kepadanya, apabila dia kufur, maka dia tidak akan masuk surga. Karena syarat masuk surga adalah iman kepada Allah, iman kepada RasulNya dan beriman kepada apa-apa yang menjadi kewajiban seorang hamba untuk mengimaninya.

Hadits ini juga menjelaskan kepada kita tentang anjuran Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang sangat ditekankan, yaitu menyebarkan salam di antara kaum mukminin. Maka seorang dianjurkan ketika dia bertemu dengan saudaranya, dia  mengucapkan salam kepada saudaranya.

Bagaimana pembahasan selanjutnya? Mari download dan simak mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian Tentang Tebarkanlah Salam Di Antara Kamu


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/49619-tebarkanlah-salam-di-antara-kamu/